Tittle : I’LL WAIT YOU
Author : Al’LittleChicken
Genre : Romance (?)
Length : Ficlet
Cast : Yesung SUJU, Nari (OC)
###
Ketika
aku tak tahu bagaimana cara untukku berkata,
Kau
datang mengajarkanku untuk berbicara.
Kala
aku tak tahu bagaimana bangkit dari luka,
Kau
datang sembuhkan lara.
Namun
kini harus kurelakan kepergianmu tuk mengejar kewajiban yang tak bisa kau
tunda.
Tinggal menghitung jam aku harus
merelakan kepergiannya. KIM JONG WOON. Ya, orang itulah yang mengajarkan aku
untuk berani bebicara di depan orang banyak. Mengingat sifat pemalunya aku yang
sejak dulu tumbuh bersamaku. Dan karena laki-laki itu juga aku bisa bangkit
dari sakitnya cinta dimasa lalu. Aku masih mengingat pertemuan pertamaku
dengannya.
Kala itu, aku tengah berjalan
seorang diri sepulang dari acara ulang tahun sahabatku. Tetapi semua tidak
berakhir bahagia karena dari sanalah aku mengetahui sebuah rahasia yang
sahabatku, Kim Nari sembunyikan. Aku baru tahu kalau selama ini aku hanyalah
sebuah tembok penghalang hubungan antara Nari dengan Kang Jin Woo, laki-laki
yang pernah mengisi hari-hari ku dan hatiku, seseorang yang aku pikir
mencintaiku sepenuh hati. Namun semuanya salah, di acara ulang tahun itulah dia
mengakui jika ia mencintai Nari, bukan aku. Selama ini ia hanya memanfaatkanku
untuk mengetahui perasaan Nari. Aku malu, dan aku juga marah pada diriku
sendiri. Seharusnya aku sadar Nari jauh lebih istimewa daripada aku. Dia lebih
cantik, sexy, kulitnya putih dan sangat baik apalagi ia mempunyai orang tua
yang kaya raya. Kurang apa lagi? Sedangkan aku? Aku hanya seorang gadis yang
hidup dalam kesederhanaan, tidak memiliki kulit semulus dia, tidak memiliki
wajah secantik dia dan akupun tidak punya badan se-sexy dia.
Argh, baik? Apakah benar dia baik
setelah apa yang dia lakukan padaku? Menyembunyikan perasaannya dan hubungan
mereka dibelakangku tanpa memikirkan bagaimana perasaanku. Aku terhuyung karena
menabrak sebuah mobil yang berhenti di tepi jalan.
“Agashi,
gwencanayo?” (Nona, apa kau baik-baik saja?) tanyanya ramah.
“Nan
Gwencana.” (Aku tidak apa-apa.) jawabku seraya menghapus air mata
yang sedari tadi tidak mau berhenti mengalir dikedua pipiku.
“Kau tidak sedang mabuk kan?”
‘Oh ayolah, aku bukan sedang mabuk
tapi aku sedang Patah Hati. Tidakkan dia tahu sakitnya hatiku?’ Aku hanya
membatin. Aku sudah tidak bisa mengeluarkan sebuah katapun kali ini. Sialnya,
kepalaku tiba-tiba saja pusing dan semua kegelapan ini semakin gelap.
***
Aku mencoba menyesuaikan mataku
dengan cahaya yang masuk. Setelah aku bisa menyesuaikan diri, aku tersadar jika
aku tidak berada di kamarku. Apa aku di culik? Itu yang aku pikirkan pertama
kali. Kalau benar aku diculik, sungguh malang nasibku. Sudah patah hati, sekarang
diculik. Tiba-tiba pintu kamar yang aku tepati berderit, dan muncullah
seseorang yang bagaikan malaikat masuk dengan nampan di tangannya.
“Kamu sudah sadar ya? Jangan takut,
aku tidak akan melukaimu. Lebih baik sekarang kamu makan bubur ini.”
Wajah itu seperti tidak asing
bagiku, namun aku benar-benar tidak ingat siapa dia. “Kenapa diam? Kau tidak
mau makan?” tanyanya ramah. Bukannya aku menjawab aku malah mencoba
mengaduk-aduk memoriku.
“Bukankah kau Yesung Super Junior
itu?” tanyaku dengan ragu.
“Ah,, akhirnya kau mengenaliku juga.
Iya aku Yesung. Em, aku harap kamu tidak bilang siapa-siapa kalau aku
menolongmu ya.”
“Baiklah.”
“Chagi (sayang), kau
kenapa?” Kata-kata itu seakan membawaku kembali kedunia nyata.
“Yesung Oppa. Sudah lama kau
disini?” tanyaku.
“Tentu saja. Apa yang sedang kau
pikirkan? Kenapa aku datangpun kau tidak menyadarinya.”
“Aku hanya mengingat pertemuan
pertama kita Oppa.” Jawabku jujur.
“Ternyata kau masih mengingatnya.”
Yesung tertawa geli. “Tapi kita harus berterimakasih pada mantan kamu itu.
Kalau bukan karena dia, aku tidak mungkin menemukanmu dan bisa bahagia seperti
saat ini.”
“Tapi Oppa, kenapa kau bisa
mencintaiku?” Mungkin ini adalah pertanyaan yang keseratus kali aku lontarkan
padanya. Tetapi lagi-lagi aku harus menelan kepahitan karena bukan jawaban yang
aku dapatkan, melainkan hanya senyumannya yang mampu membungkamku seperti saat
ini.
“Selama aku pergi, kau mau
menungguku kan?” Dia membalik badanku supaya menghadapnya.
“Kalaupun aku tidak mau menunggu Oppa,
tetapi hatiku mungkin tidak bisa untuk tidak menunggumu kembali.”
“Dua tahun mungkin sangat lama
mengingat kita setiap hari menghabiskan waktu bersama. Tetapi kita pasti bisa
menghadapinya.” Malam ini aku berakhir dalam pelukannya.
***
Sebenarnya hari ini bukanlah hari
yang aku inginkan. Aku belum bisa untuk melepaskannya, aku belum siap.
“Aku titip keluargaku padamu ya chagi.
Termasuk semua member Suju, karena mereka juga keluargaku.”
“Tapi kenapa mereka tidak mengantarkanmu
Oppa?”
“Mereka memiliki jadwal hari ini.
Tanpa mereka aku masih punya kamu, eomma, Appa dan jongjin disini.”
Ia tersenyum seakan berbicara aku-tidak-apa-apa.
“Jangan kau tersenyum seakan kau
tegar Oppa. Aku tahu kau sedih karena kau akan pergi untuk 2 tahun
lamanya tanpa mereka yang mengantarmu.”
“Kau terlalu mengerti aku chagi.
Dan soal pertanyaanmu yang semalam, aku tidak memiliki alasan kenapa aku
mencintaimu.”
“Sekecil apapun itu pasti ada Oppa.
Karena meskipun kecil sebuah alasan itu, pasti akan berharga dan bermakna.”
“Yah, mungkin kamu benar. Lalu apa
alasan kamu mencintaiku?”
“Karena kamu superstar.” Aku
berusaha untuk melucu agar air mata yang terus mendesak ingin keluar ini tidak
tumpah.
“Jadi kau mencintaiku hanya karena
aku seorang superstar?”
“Kenapa kau terkejut seperti itu Oppa?
Sudahlah sana cepat kau masuk Oppa. Kau harus mengabdikan dirimu untuk
negara kan. Dan aku akan memberitahu alasan itu kalau Oppa sudah
memiliki alasan kenapa kau mencintaiku.”
“Baiklah.” Ia mencium keningku lama.
Aku pasti akan merindukannya. Dan hari ini akan aku gunakan untuk bertahan
karena ia berjanji akan kembali kepadaku. Setelah pamit dengan keluarganya, ia
masuk ke tempat yang akan ia habiskan selama 2 tahun kedepan.
“Alasan aku mencintaimu karena
kamu yang mampu membuatku terus bertahan mengahadapi segala badai cobaan.
Karena kau adalah malaikat yang dikirim tuhan untukku oppa. Banyak alasan yang
tak mungkin aku sebutkan satu persatu, tetapi mungkin itu yang bisa mewakili
sebegitu banyaknya alasan yang aku punya. Dan aku berjanji aku akan menunggumu
disini sampai kau kembali JONG WOON Oppa.”
Aku menyeka air mataku dan bergabung
dengan keluarga Yesung Oppa.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar